Wednesday, July 23, 2008

biarkan sajalah...

halo...
apa kabar?
selalu itu terdengar dari kamu yang selalu kamu

kamu tau apa jawabnya
baik dan baik2 saja
atau tanpa jawabnya sama sekali...

padahal , entah berapa ratus kata yang sama terucap
dari kamu dan kamu

kamu tauhu dan selalu lebih dulu tahu..
tapi kamu selalu bermimpi..
karena kamu meminta dan kembali bertanya

teriakanlah..
kepanya dan kamu
tapi jangan padaku..
karena aku selalu tahu
dan aku (selalu) lebih tahu

jadi
biarkan saja kau terus berucapa tanya itu
biarkan mimpi itu membuat cerita
biarkan aku menjadi lebih tahu
dan selalu mencipta kata yang sederhana hanya untuk kita
cinta untuk cita
dan senandung untuk kau yang menderita karena dirimu sendiri yang terus membuat tanya..

dan

biarkan sajalah...

Sunday, June 29, 2008

T A K U T

(inspired by Dimas Rudiwanto Erdian in "akut")

Ada lagi yang lebih berkuasa dari adanya kita
Ide yang dperkosa habis
Tenaga yang hanya ada tanpa tercipta satuan limit
Terlelap...
Tidur tanpa berharap mimpi...

pernah ada sejarah perdamaian dan cerita anak yang tenang
bersaksi bisu
berkaca air mata dan rindu
bertanya apakah yang dimiliki oleh kami, kita, mereka????
Negara kah??

Mereka hanya sedia rekaan dan hiburan palsu,,,
Ilusi yang mereka buat dan di asah dengan ketumpulan rakyat
Meruncing dengan dalih kecelakaan "senjata makan tanaman"

Kita telah berkuasa
Tak punya lagi negara
Mereka merasa..

Dan kembali berselimut takut dalam diri bertanya2>>>

Saturday, May 03, 2008

*tur

dengarlah nyanyian gembira para gembala.
bersahutan dengan burung bulbul.
ada disana...
gadis menimba air.
satir dan gemulai..

berpanen ria.
gembala meniup seruling kalbu.
ungkapkan rindu matahari.
bersahutan kembali.

------LG

ketika pertapa yang menciptakan rumah.

kuilnya adalah hidupnya.

bergulat dalam penantian panjang.
diatas mayat yang berbaring kering dan membatu.

hiraukan senja yang melotot tajam
datangi sunyi yang mencekam.

hanya pertapa yang pahami...
gelap temaram.
dingin membunuh..
air kemunafikan...
kerikil jahanam.....

sebagai bait puisi dalam tidurnya.

bunga*

ada pucuknya.

terlahir dari benih.

perpaduan cinta kasih angin dan hujan.

tanpa sentuhan manusia.

menjadi lambang cintanya.

...sodara...


bukan sedarah.

tidak dari sperma yang sama.

bukan siam yang berdempet.

tidak separas jenis.


tapi yang mengerti.

ada...

dan selalu menemukan arti diri.

dirinya dan kamu.

memahami tiada kebenaran-kebenaran yang dibuat oleh otak manusia.
mendalami rasa kepuasan tentram yang mencandu waktu bersama.

yang T E R K I S A H

Yang pernah terukir dalam helai ratapan rindu yang merajai setiap titian waktuku yang melelahkan

Yang pernah merentan nyawa padaku diriku yang utuh

Yang pernah akan selalu menjadi dirinya dan tak pernah yakin akan adanya dunia lain dari muka seorang tabib

Yang pernah berikrar sampai tak sanggup bersuara

Yang pernah terlukis indah (dan akan selalu indah) dalam tembok diri,,berwarna pelangi dan serta hitam dan putih

Yang pernah rejamkan malu berderai tangis bergelak tawa dan bernynyi indah jadikan hidup penuh pengharapan

Yang pernah ajarkan aku berdendang sedih terkapar senang dan tersenyum dusta dan pada akhirnya ku seorang pecinta

Yang pernah datang dan pergi
Yang pernah buat diri ini menjelma kerdil berhati biru
Yang pernah menatap hanya padaku
Yang pernah ada....dan teringin ada

Yang TERKISAH...KAULAH YANG TERKASIH......

(Dedicated To YPEN)

april 2008